
Peristiwa berlangsung sekitar pukul 20.15 WIB, tak lama setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak sore. Satu mobil Avanza dan lima sepeda motor terseret material longsor sebelum pengendara sempat menyelamatkan diri.
Menurut data awal petugas penanganan bencana, sembilan warga mengalami luka-luka, terdiri dari dua korban luka berat dan tujuh lainnya luka ringan. Seluruh korban telah dievakuasi dan mendapat perawatan di fasilitas kesehatan di Kota Bukittinggi.
“Kejadian sangat cepat. Begitu mendengar dentuman, material langsung turun menutup jalan,” ujar Rudi, relawan evakuasi yang berada di lokasi tidak lama setelah kejadian.

Petugas gabungan dari BPBD Agam, TNI, Polri, dan relawan masyarakat masih melakukan pembersihan material longsor menggunakan alat berat. Namun upaya tersebut terkendala cuaca yang kembali hujan dan kondisi lereng yang masih labil.
Arus kendaraan pada jalur Kelok S sepenuhnya ditutup untuk mencegah risiko kecelakaan susulan. Pengalihan arus dilakukan melalui jalur alternatif Ngarai Sianok.
BPBD mengimbau warga maupun pelintas untuk menghindari area Kelok S hingga situasi dinyatakan aman. Hasil pengamatan sementara menunjukkan adanya retakan memanjang pada tebing tidak jauh dari titik longsor.
“Struktur tanah sangat jenuh air. Potensi longsor susulan masih cukup tinggi, terutama jika hujan kembali turun,” kata Kepala BPBD Agam dalam keterangannya.
Hingga Kamis dini hari, petugas masih fokus pada pembersihan material dan pemantauan lereng guna memastikan keamanan sebelum jalur kembali dibuka.(afrizal soedarta)

dirgantaraku.com | jamgadangnews.com | bukittinggi.top | redakta.xyz | sentral.cfd | bukittinggiku.my.id
Tidak ada komentar