Banjir Bandang Palembayan Menelan Lebih Banyak Korban, 34 Meninggal dan 68 Masih Hilang

2 menit membaca
Afrizal Soedarta
Berita Terkini, Headline, News - 28 Nov 2025


Agam |Bukittinggi.top — Duka panjang kembali menyelimuti Ranah Minang. Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang yang menghantam empat jorong di Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, terus bertambah. Hingga Jumat (28/11) pukul 19.45 WIB, BPBD Agam melaporkan 34 orang meninggal dunia, meningkat dari data sebelumnya 28 orang pada Jumat siang. Sebanyak 68 warga lainnya masih dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.

BPBD Agam merinci penyebaran korban meninggal sebagai berikut: Jorong Kampuang Tangah Barat 7 orang 11 orang Kampuang Tangah Timur 9 orang 4 orang Koto Alam 1 orang 3 orang Subarang Aia (terparah) 17 orang 50 orang

“Total korban sementara banjir bandang di Nagari Salareh Aia Timur berjumlah 34 orang meninggal dan 68 orang belum ditemukan. Proses pencarian masih berlangsung,” ujar Kabid KL BPBD Agam, Abdul Gafur, dalam rilis resminya.

Ratusan Warga Mengungsi

Sedikitnya 700 jiwa telah diungsikan ke sejumlah lokasi aman, terutama masjid, mushala, dan rumah keluarga terdekat. Proses evakuasi masih berlangsung malam ini, bersamaan dengan pendistribusian bantuan darurat.

Akses ke sejumlah wilayah terdampak masih terputus. Jalur Ngungun menuju Koto Alam belum dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat akibat material banjir yang menimbun badan jalan.

Evakuasi Terhambat Material Tebal dan Debit Air

Relawan dari berbagai organisasi turut memperkuat pencarian. Ketua GRIB Jaya PAC Palembayan, Zelman, menyebut kondisi lapangan sangat sulit.

Menurut dia, hingga siang tadi 13 jenazah dievakuasi ke Masjid Nurul Hikmah Padang Koto Gadang. Namun banyak korban diduga masih tertimbun di sepanjang bantaran sungai akibat tumpukan material banjir.

“Material sangat tebal dan debit air masih besar. Warga serta tim evakuasi kesulitan melakukan pencarian,” jelas Zelman.

Ia juga menambahkan beberapa kampung di wilayah ujung jalan — seperti Kampuang Parik (Ngungun) dan Sikabau (Kayu Pasak) — masih terisolasi akibat akses jalan yang putus.

Kebutuhan Mendesak

Warga selamat saat ini sangat membutuhkan bantuan logistik, terutama:

  • Beras
  • Air bersih
  • Pakaian dan selimut
  • Obat obatan

Sementara itu, delapan jenazah tanpa identitas telah dimakamkan di TPU Pemkab Agam di Kampuang Baru, Sungai Jariang, Nagari Lubukbasung.

Upaya pencarian terhadap korban hilang masih dilanjutkan hingga malam ini.(Red.afrizal Soedarta)


Bagikan Disalin

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *