
Rombongan yang dipimpin Ketua PPNK Ade Firman Djambak, SH, MH (St. Rajo Ameh) berangkat dari Bukittinggi pada pukul 10.30 WIB dengan membawa 15 personel.
Banjir bandang yang melanda dua nagari itu merusak jaringan pipa air bersih dan memutus pasokan untuk sekitar 2.600 jiwa. Sejumlah surau dan masjid juga terpaksa memanfaatkan air kolam dan empang untuk kebutuhan MCK.
“Air adalah kebutuhan vital masyarakat yang harus diprioritaskan. Karena itu kami fokus memulihkan akses air bersih dan memasang langsung instalasinya,” ujar Ade Firman saat dihubungi.

PPNK menyalurkan 20 batang pipa berdiameter 4 inci dengan panjang masing-masing 4 meter. Tim kemudian menggali jalur dan memasang pipa menuju fasilitas ibadah dan titik kebutuhan warga.
Syofyan Dt Rangkayo Sati, yang bertanggung jawab atas perincian teknis, mengatakan seluruh perlengkapan pemasangan telah dibawa langsung oleh tim. “Kami memastikan pipa ini terpasang dan dapat segera digunakan masyarakat,” ujarnya.

Selain pipa dan peralatan instalasi, PPNK juga membawa bantuan logistik berupa:
Bantuan ini diberikan setelah melihat kebutuhan mendesak masyarakat sejak pascabencana.

Bantuan akses air bersih tersebut disambut syukur oleh warga Tambangan dan Malalo. PPNK menyebutkan bahwa masyarakat kini setidaknya tidak lagi bergantung pada air kolam dan empang untuk keperluan dasar.
“Ini bentuk kepedulian kami terhadap kemanusiaan. Kami berterima kasih kepada para donatur yang telah membantu. Semoga menjadi amal jariah,” kata Ade Firman.
Sebelumnya, PPNK juga menyalurkan bantuan ke daerah Palupuah, Kabupaten Agam, yang terdampak bencana serupa.(afrizal Soedarta)

dirgantaraku.com | jamgadangnews.com | bukittinggi.top | redakta.xyz | sentral.cfd | bukittinggiku.my.id
Tidak ada komentar