PMI Bukittinggi Pastikan Pelajar Korban Bencana Tetap Terlindungi, Bantuan Disalurkan hingga Tempat Belajar

2 menit membaca
Afrizal Soedarta
Berita Terkini, News - 17 Des 2025


Agam — Bukittinggi.Top |Dampak bencana alam tidak berhenti pada wilayah yang terdampak langsung. Di balik puing dan luka yang ditinggalkan, terdapat kelompok rentan lain yang ikut merasakan imbasnya, salah satunya pelajar yang terpisah dari keluarga karena menempuh pendidikan di luar daerah.

Kondisi inilah yang mendorong Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi memberikan perhatian khusus kepada pelajar asal Kecamatan Malalak yang saat ini bersekolah dan menetap di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Para pelajar tersebut menghadapi tantangan ganda pascabencana: kekhawatiran terhadap kondisi keluarga di kampung halaman, sekaligus keterbatasan pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama menempuh pendidikan.

Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais, menegaskan bahwa perlindungan terhadap pelajar merupakan bagian dari pendekatan kemanusiaan yang menyeluruh.

“Bencana tidak hanya berdampak pada masyarakat di lokasi kejadian, tetapi juga kepada anak-anak mereka yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah. Mereka tetap harus kita lindungi agar proses belajar tidak terganggu,” ujar Ahmad Jais, Selasa (16/12).

Ia menjelaskan, perhatian tersebut berawal dari temuan lapangan saat tim PMI melakukan kegiatan kemanusiaan di Kecamatan Malalak. Sejumlah orang tua menyampaikan kegelisahan mereka karena anak-anak harus tetap bersekolah dan tinggal di kos, sementara kondisi ekonomi keluarga terguncang akibat bencana.

“Cerita itulah yang mengetuk kami. PMI harus hadir, tidak hanya di titik bencana, tetapi juga menjangkau dampak lanjutan yang sering luput dari perhatian,” katanya.

Menindaklanjuti hal tersebut, PMI Kota Bukittinggi melakukan pendataan dan asesmen terhadap pelajar yang membutuhkan bantuan. Untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan berkelanjutan, PMI juga berkoordinasi dengan Puskesmas IV Koto.

Dalam kegiatan tersebut, PMI menyalurkan bantuan berupa biskuit bergizi dan paket hygiene kit, sebagai upaya mendukung kebutuhan dasar sekaligus menjaga kesehatan para pelajar di tengah kondisi darurat.

Salah seorang pelajar penerima bantuan, Putri, mengaku bantuan tersebut sangat berarti bagi dirinya dan teman-teman.

“Bantuan ini membuat kami merasa diperhatikan dan lebih semangat untuk tetap sekolah, apalagi orang tua di kampung masih dalam kondisi sulit,” ujarnya.

Melalui langkah ini, PMI Kota Bukittinggi menegaskan komitmennya untuk menjangkau kelompok rentan yang terdampak secara tidak langsung oleh bencana, serta memastikan hak dasar anak—termasuk hak atas pendidikan—tetap terpenuhi di tengah situasi krisis.(afrizal soedarta)


Bagikan Disalin

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *