
Arus air bah dilaporkan datang secara tiba-tiba dari arah perbukitan, menghantam badan jalan dan struktur jembatan hingga ambruk. Deretan warung serta beberapa rumah yang berada di sepanjang jalur turut tersapu.
Hingga Kamis malam, aparat mencatat laporan sejumlah warga hilang kontak. Sejumlah saksi menyebut beberapa di antaranya terlihat berteduh di warung sebelum lokasi tersapu banjir.
Upaya evakuasi korban belum dapat dilakukan secara maksimal. Kontur tanah di sekitar lokasi masih labil, dengan pergerakan tebing yang berpotensi memicu longsor susulan. Petugas gabungan melakukan pemantauan ketat dan pembatasan area untuk menghindari risiko tambahan terhadap warga maupun personel.
Pemerintah Kota Padang Panjang mengerahkan unsur TNI–Polri, BPBD, Satpol PP Damkar, PMI, dan sejumlah OPD terkait. Alat berat telah diterjunkan untuk membuka jalan yang tertutup material lumpur dan puing bangunan, sementara personel Brimob melakukan pembersihan zona terdampak secara bertahap.
Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, yang turun langsung ke lokasi bersama Dandim 0307/TD Letkol Inf Agus Priyo Pujo Sumedi, Kepala Kejaksaan Negeri Adhi Setyo Prabowo, serta anggota DPRD, meminta penanganan dilakukan cepat dan terkoordinasi.
“Semua potensi harus digerakkan. Keselamatan warga adalah prioritas tertinggi. Lakukan yang terbaik, lakukan secepatnya, dan tetap berhati-hati,” ujar Allex saat memberikan arahan kepada petugas lapangan.
Ia juga mengimbau masyarakat menjauhi bantaran sungai, lereng perbukitan, dan titik-titik rawan bencana mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi berlanjut.
“Bagi warga yang masih terisolasi, evakuasi akan dilakukan bertahap begitu kondisi memungkinkan. Pemerintah sedang mengupayakan yang terbaik,” katanya.
Dinas Sosial PPKBPPPA menyiapkan sejumlah titik pengungsian dan mulai menyalurkan logistik berupa makanan siap saji, selimut, air bersih, dan dukungan layanan kesehatan untuk warga terdampak.
BPBD melaporkan intensitas hujan ekstrem selama tujuh hari terakhir di beberapa titik mencapai lebih dari 250 milimeter per hari. Angin kencang berkecepatan 40–60 km/jam memperbesar risiko bencana hidrometeorologi, termasuk banjir bandang, longsor, dan pohon tumbang.
Pemerintah Kota Padang Panjang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan tanda-tanda bencana susulan ke kontak darurat BPBD.(afrizal soedarta)

dirgantaraku.com | jamgadangnews.com | bukittinggi.top | redakta.xyz | sentral.cfd | bukittinggiku.my.id
Tidak ada komentar