
BPBD Agam merinci penyebaran korban meninggal sebagai berikut: Jorong Kampuang Tangah Barat 7 orang 11 orang Kampuang Tangah Timur 9 orang 4 orang Koto Alam 1 orang 3 orang Subarang Aia (terparah) 17 orang 50 orang
“Total korban sementara banjir bandang di Nagari Salareh Aia Timur berjumlah 34 orang meninggal dan 68 orang belum ditemukan. Proses pencarian masih berlangsung,” ujar Kabid KL BPBD Agam, Abdul Gafur, dalam rilis resminya.

Sedikitnya 700 jiwa telah diungsikan ke sejumlah lokasi aman, terutama masjid, mushala, dan rumah keluarga terdekat. Proses evakuasi masih berlangsung malam ini, bersamaan dengan pendistribusian bantuan darurat.
Akses ke sejumlah wilayah terdampak masih terputus. Jalur Ngungun menuju Koto Alam belum dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat akibat material banjir yang menimbun badan jalan.

Relawan dari berbagai organisasi turut memperkuat pencarian. Ketua GRIB Jaya PAC Palembayan, Zelman, menyebut kondisi lapangan sangat sulit.
Menurut dia, hingga siang tadi 13 jenazah dievakuasi ke Masjid Nurul Hikmah Padang Koto Gadang. Namun banyak korban diduga masih tertimbun di sepanjang bantaran sungai akibat tumpukan material banjir.
“Material sangat tebal dan debit air masih besar. Warga serta tim evakuasi kesulitan melakukan pencarian,” jelas Zelman.
Ia juga menambahkan beberapa kampung di wilayah ujung jalan — seperti Kampuang Parik (Ngungun) dan Sikabau (Kayu Pasak) — masih terisolasi akibat akses jalan yang putus.
Warga selamat saat ini sangat membutuhkan bantuan logistik, terutama:
Sementara itu, delapan jenazah tanpa identitas telah dimakamkan di TPU Pemkab Agam di Kampuang Baru, Sungai Jariang, Nagari Lubukbasung.
Upaya pencarian terhadap korban hilang masih dilanjutkan hingga malam ini.(Red.afrizal Soedarta)

dirgantaraku.com | jamgadangnews.com | bukittinggi.top | redakta.xyz | sentral.cfd | bukittinggiku.my.id
Tidak ada komentar