
BMKG menjelaskan kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh penguatan Monsun Asia yang membawa suplai massa udara lembap dalam jumlah besar dari Samudra Hindia. Ketika massa udara tersebut bertemu dengan topografi Pegunungan Bukit Barisan, terbentuk orographic lifting yang memicu awan hujan berintensitas sangat tinggi.
Situasi ini diperburuk oleh Indian Ocean Dipole (IOD) negatif dan aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial, yang mendorong pertumbuhan awan konvektif terutama di wilayah pesisir barat hingga kawasan perbukitan.
Akibat kombinasi fenomena atmosfer tersebut, Sumatera Barat berpotensi menghadapi banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan, petir, angin kencang, hingga jalan licin dalam satu periode waktu yang berdekatan.
Daerah yang ditetapkan dalam status siaga adalah:
Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, Pesisir Selatan, Sijunjung, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Dharmasraya, Solok Selatan, Lima Puluh Kota, serta wilayah dengan kerawanan tinggi di sekitarnya.
Sehubungan dengan kondisi ini, BMKG mengimbau:
▶ Kepada masyarakat:
▶ Kepada Pemerintah Daerah melalui BPBD:
BMKG menegaskan bahwa periode cuaca ekstrem akibat Monsun Asia masih berlangsung dan membutuhkan kewaspadaan penuh semua pihak untuk mencegah terjadinya korban jiwa maupun kerugian materiel.

dirgantaraku.com | jamgadangnews.com | bukittinggi.top | redakta.xyz | sentral.cfd | bukittinggiku.my.id
Tidak ada komentar